Bappenas Ungkap Alasan Beda Target Pertumbuhan Ekonomi dengan Kemenkeu

- Editorial Team

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta –  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menjelaskan alasan kenapa ada perbedaan target pertumbuhan ekonomi pada 2026 antara kementeriannya dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sebagai informasi, target pertumbuhan ekonomi dalam RKP tahun 2026 yang dikeluarkan oleh Bappenas berada di rentang 5,8 hingga 6,3% pada 2026. Sementara berdasarkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 Kemenkeu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan dipatok sebesar 5,2-5,8% year on year (yoy).

Rachmat menjelaskan bahwa angka yang dipatok dalam RKP 2026 tersebut merupakan angka yang moderat, meskipun harus hati-hati dalam menjalankannya. Ia mengatakan bahwa target tersebut didasarkan pada perencanaan, sementara Kemenkeu didasarkan pada penganggaran.

Baca Juga :  Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman

“Terus terang, angka 5,8 sampai 6,3 itu sebenarnya moderat juga. Karena kesempatan kita untuk angka lebih tinggi dari itu, ya tapi kan kita harus hati-hati juga,” katanya saat Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Kamis (3/7/2025).

“Jadi, kalau Menteri Keuangan ini berdasarkan penganggaran, kami berdasarkan perencanaan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, bahwa target tersebut dihitung berdasarkan program prioritas yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Misalnya Makan Bergizi Gratis, namun ia mengatakan program ini harus berjalan sesuai dengan yang diharapkan untuk dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga :  Anggota DPR Dukung Fatwa Haram Sound Horeg, Soroti Dampak Sosial-Kesehatan

“Kami melihat angka bahwa makan bergizi dengan belanja Rp 71 triliun, itu perkiraan bisa memberikan sumbangan pertumbuhan minimum 0,86%. Nah, kalau belanjanya tidak terjadi Rp 71 triliun, apa bisa? Ya tidak bisa. Kalau belanjanya Rp 71 triliun tapi tidak tepat, ya tidak bisa juga. Untuk itu harus kita harus kawal,” katanya.

Berita Terkait

Jelajah Sapa di Sobang Pandeglang, Menteri PPA Beri Kehangatan
Wakil Presiden Gibran dan Wamenaker Distribusikan Bantuan Subsidi Upah, Sasar 200 Ribu Tenaga Kerja di Wilayah Tangerang
Terima Kunker Ketua MPR RI, Gubernur Banten Andra Soni Paparkan Program Prioritas dan Tantangan Provinsi Banten
Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Ratusan Perahu dan Pegiat UMKM Ramaikan Hari Jadi Carita
Gubernur Banten:  Koperasi Merah Putih Bangun Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Kabar Gembira, Karateka Cilik Asal Pandeglang Sabet Emas Kejuaraan Internasional Shureido 2025
Obati Rasa Kangen, Alumni SPGN Cimahi 84 Kembali Gelar Reuni

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 16:08 WIB

Jelajah Sapa di Sobang Pandeglang, Menteri PPA Beri Kehangatan

Rabu, 16 Juli 2025 - 17:56 WIB

Wakil Presiden Gibran dan Wamenaker Distribusikan Bantuan Subsidi Upah, Sasar 200 Ribu Tenaga Kerja di Wilayah Tangerang

Selasa, 15 Juli 2025 - 06:39 WIB

Terima Kunker Ketua MPR RI, Gubernur Banten Andra Soni Paparkan Program Prioritas dan Tantangan Provinsi Banten

Senin, 14 Juli 2025 - 18:44 WIB

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman

Minggu, 13 Juli 2025 - 21:50 WIB

Ratusan Perahu dan Pegiat UMKM Ramaikan Hari Jadi Carita

Berita Terbaru

Kota Tangerang

Jakarta Premium Outlets Hadir di Kota Tangerang

Sabtu, 19 Jul 2025 - 17:01 WIB

Kota Tangerang

Perubahan RKA 2025, Maryono: Harus Menjawab Kebutuhan Riil Warga

Jumat, 18 Jul 2025 - 19:00 WIB